Minggu, 18 November 2007

Aliran Sesat

Keinginan untuk tampil beda selalu ada dalam setiap diri manusia, apakah dalam berpakaian, gaya bicara, gaya hidup, tingkah laku atau hal-hal yang lainya, hal ini dilakukan agar orang lain dapat melihatnya hebat dan orang lain menjadi kagum sehingga orang-orang akan mengikutinya.


Ketika orang lain mulai mengikutinya tentu ini merupakan kebanggan bagi orang yang diikuti dan tentunya akan berdampak pada diri-diri sipengikut dan kondisi sosial masyarakat yang juga akan ikut berubah dimana akan menjadi lebih baik jika hal baru yang dibawanya itu tetap berada dalam koridor norma, etika, agama yang telah ada pada masyarakat yang biasanya memuat nilai-nilai kebaikan bagi dirinya, orang lain dan lingkungan hidupnya, namun ketika hal baru yang dibawanya itu bertentangan dengan norma, etika, agama yang telah ada pada masyarakat hal ini biasanya akan menimbulkan keresahan pada masyarakat tersebut.

Ketertarikan kepada sesuatu yang baru yang menjanjikan kemudahan dan kesenangan tentu akan membawa daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk mencobanya apalagi dikaitkan dengan kondisi sosial masyarakat negeri ini yang boleh dikatakan sedang tidak menentu akibat berbagai masalah yang kehidupan yang multidimensi yang harus dihadapinya sehingga menjadi bingung dan kehilangan arah tidak tahu siapa lagi yang harus diikuti sehingga ketika ada sesuatu yang baru yang dapat memberikan sedikit solusi dari permasalahan yang dihadapi atau yang dapat meringankan beban yang ada dipundaknya ia akan dengan mudah menerimanya padahal itu akan membawanya kepada permasalahan baru yang lebih besar yang harus dihadapinya.


Berkomunikasi dengan sang maha pencipta sebagai sandaran vertikal menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia untuk mendapatkan ketenangan didalam menjalani kehidupannya walaupun ada sebagian manusia yang egois yang lisanya mengucapkan tidak mengakui adanya Tuhan yang menciptakannya sehingga kehidupannya terlihat menjadi hampa walaupun berlimpah materi dan kekuasaan karena jiwa/ruh didalam dirinya tersakiti, sekarat bahkan mati karena haknya tidak dipenuhi.


Melaksanakan ibadah yang diperintahkan oleh agama kita seperti Shalat adalah suatu bentuk komunikasi dengan Sang Maha Pencipta yang akan mendatangkan ketenangan didalam diri kita, namun sebagian orang merasa berat untuk melaksanakannya karena tidak dinikmati didalam melaksanakannya yang akhirnya merasakan suatu kewajiban yang berat yang mesti ditunaikan dan ketika ada orang yang mengaku dirinya muslim apalagi mengaku sebagai nabi seperti pimpinan jamaah al qiyadah al islamiah yang membolehkan tidak melaksanakan shalat maka akan dengan mudah dirinya terbawa arus karena itu akan meringankan bebannya padahal sudah jelas dalam Al Islam bahwa Shalat merupakan bagian dari Rukun Islam yang tidak dapat ditambah atau dikurangi apalagi sampai ditinggalkan.

Minggu, 04 November 2007

PASTI

dari tiada menjadi ada, dari ada menjadi tiada itu adalah merupakan sesuatu yang kita saksikan dan alami setiap saat dalam menjalani kehidupan ini. Ada yang menjalaninya dengan suka lalu tersenyum dan tertawa, ada yang menjalaninya dengan duka yang diliputi kesedihan penuh rintihan dan uraian air mata. Datang dan pergi akan silih berganti, suka dan duka akan kita jalani karena ini semua kePASTIan dari sang pencipta.